Seafood City berlokasi di kawasan Green Bay, Pluit, Jakarta Utara. Restoran ini tidak menghadirkan makanan, tetapi juga pasar ikan yang sederhana. Makanan di sini dikelompokkan menjadi dua, yakni 80 persen makanan laut hidup dan 20 persen makanan laut yang masih “fresh” atau berada dalam pendingin es batu.

Sebanyak 33 menu ikan yang disajikan, di antaranya bawal Jepang, ikan kerapu, baronang, pecah kulit, ikan salem, ilak putih, dan kaka tua. Menu lainnya yaitu 13 varian kerang, sembilan varian kepiting, sembilan varian udang, plus lobster, cumi-cumi, dan  gurita. Untuk memberikan pilihan lain bagi pencinta makanan, Seafood City juga menghidangkan makanan laut dari Alaska, Kanada, Inggris, Korea, dan Australia.

"Kami ingin memanjakan para konsumen agar puas mencicipi makanan laut. Bahan utama makanan di Seafood City hampir semuanya masih hidup, jadi tingkat kesegaran terjamin," ucap Sunarja Lasmana selaku Direktur Utama Bandar Djakarta Group, Kamis (8/11/2011).

Seafood City yang dibangun di atas lahan seluas 1.500 meter persegi ini memiliki kapasitas 500 kursi.

"Seafood City ini sengaja kita bangun paling berbeda di antara kedua tempat sebelumnya (Bandar Djakarta Ancol dan Alam Sutera). Restoran ini berada di atas laut," jelasnya.

Sunarja juga menerangkan, bahwa bangunan restoran ini secara keseluruhan menggunakan kayu besi.

"Kita pakai kayu besi karena semakin keras kena air tetap bertahan kuat. Selain itu, posisi kayunya disilang dan diikat dengan stainless steel," tambahnya.

Sunarja memastikan, bahwa restoran yang dilengkapi live music ini berupaya  memberikan pelayanan terbaik agar pengunjung puas.

"Kualitas makanan laut yang kita miliki semuanya segar. Kalau makanan laut ada yang jelek, itu kita buang. Soal pemotongan ikan pun kita perhatikan dengan baik," tutupnya menyebut Seafood City menyediakan lebih dari 50 menu makanan dan 77 minuman.
(tty)