Koleksi Chanel "Paris-Bombay" (Foto: fashionsblogs)
CHANEL menghadirkan rancangan dengan sentuhan India nan kental untuk koleksi pre-fall 2012. Kendati tidak ada sari berkibaran, pergelaran busana Chanel Métiers D’Art bertajuk “Paris-Bombay” ini didominasi aksesori gaya India.
Koleksi tersebut, menurut direktur kreatif Chanel Karl Lagerfeld, merupakan jawabannya atas krisis global yang masih membayangi dunia.
“Tidak perlu terlalu berlebihan dalam menghadapi krisis,” ujar Lagerfeld.
“Lagi pula dalam fashion,ada kebiasaan merespons krisis dengan berdandan glamor. Pergelaran ini didominasi dengan bindi,cincin hidung,embellishment berwarnawarni, dan tuban,” kata desainer bergelar Kaiser ini.
Selain itu, alasan Lagerfeld menyatukan gaya Parisian khas Chanel dengan sentuhan etnik ala India adalah sebagai benang merah yang menghubungkan craftmanship dari kedua negara.
“Prancis dan India adalah dua negara yang memiliki tingkat craftmanship tinggi,” kata Lagerfeld.
Dia menambahkan, India merupakan target pasar potensial bagi banyak label Eropa, termasuk Chanel. Tapi uniknya, Lagerfeld mengaku belum pernah menginjakkan kaki ke India.
“Terkadang bagi saya, fantasi lebih baik daripada kenyataan,” paparnya.
Toh, meskipun belum pernah mengunjungi India, Lagerfeld sukses menyuntikkan eksotisme negeri Taj Mahal itu dalam dosis tepat. Bindi dan cincin hidung bersanding manis dengan setelan tweed khas Chanel.
Lainnya, Lagerfeld menyuguhkan koleksi minimalis dengan detail maksimal yang merangkum kekuatan craftmanship India dan Prancis sekaligus. Lagerfeld juga bermain dengan prints lewat motif floral yang diaplikasikan pada koleksi gaun-gaun panjang. Sementara, untuk koleksi final, Lagerfeld menggabungkan siluet sari dengan salwar kameez, yang merupakan busana seharihari wanita India.
Adapun, Métiers D’Art merupakan salah satu lini koleksi Chanel yang ditujukan untuk memperlihatkan kerja keras para pekerja kreatif rumah mode Chanel, dalam sebuah kemasan busana siap pakai.
Lini tersebut diluncurkan 8 tahun lalu, pada 2003, dan memiliki kisaran harga yang "cukup murah” jika dibandingkan dengan koleksi couture, yakni dimulai dengan angka 2.500 poundsterling atau Rp35 juta untuk sepotong jaket. (ftr)
Koleksi tersebut, menurut direktur kreatif Chanel Karl Lagerfeld, merupakan jawabannya atas krisis global yang masih membayangi dunia.
“Tidak perlu terlalu berlebihan dalam menghadapi krisis,” ujar Lagerfeld.
“Lagi pula dalam fashion,ada kebiasaan merespons krisis dengan berdandan glamor. Pergelaran ini didominasi dengan bindi,cincin hidung,embellishment berwarnawarni, dan tuban,” kata desainer bergelar Kaiser ini.
Selain itu, alasan Lagerfeld menyatukan gaya Parisian khas Chanel dengan sentuhan etnik ala India adalah sebagai benang merah yang menghubungkan craftmanship dari kedua negara.
“Prancis dan India adalah dua negara yang memiliki tingkat craftmanship tinggi,” kata Lagerfeld.
Dia menambahkan, India merupakan target pasar potensial bagi banyak label Eropa, termasuk Chanel. Tapi uniknya, Lagerfeld mengaku belum pernah menginjakkan kaki ke India.
“Terkadang bagi saya, fantasi lebih baik daripada kenyataan,” paparnya.
Toh, meskipun belum pernah mengunjungi India, Lagerfeld sukses menyuntikkan eksotisme negeri Taj Mahal itu dalam dosis tepat. Bindi dan cincin hidung bersanding manis dengan setelan tweed khas Chanel.
Lainnya, Lagerfeld menyuguhkan koleksi minimalis dengan detail maksimal yang merangkum kekuatan craftmanship India dan Prancis sekaligus. Lagerfeld juga bermain dengan prints lewat motif floral yang diaplikasikan pada koleksi gaun-gaun panjang. Sementara, untuk koleksi final, Lagerfeld menggabungkan siluet sari dengan salwar kameez, yang merupakan busana seharihari wanita India.
Adapun, Métiers D’Art merupakan salah satu lini koleksi Chanel yang ditujukan untuk memperlihatkan kerja keras para pekerja kreatif rumah mode Chanel, dalam sebuah kemasan busana siap pakai.
Lini tersebut diluncurkan 8 tahun lalu, pada 2003, dan memiliki kisaran harga yang "cukup murah” jika dibandingkan dengan koleksi couture, yakni dimulai dengan angka 2.500 poundsterling atau Rp35 juta untuk sepotong jaket. (ftr)
0 komentar to "Inspirasi India Gaya Chanel"